• Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
  • Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
Close

Perbandingan Hukum Aqiqah dalam Empat Mazhab: Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali

 

Perbandingan Hukum Aqiqah dalam Empat Mazhab: Syafi'i, Hanafi, Maliki, dan Hambali

Sumber: dreamstime.com

Sahabat Al Hilal Sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak, aqiqah adalah salah satu sunnah Islam yang sangat dianjurkan (muakkadah). Namun, bagaimana hukum aqiqah menurut empat mazhab Islam yang paling penting? Artikel ini membahas perbandingan perspektif dari mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali, bersama dengan dalil-dalil yang mendasari mazhab tersebut.

Dalil tentang Aqiqah

  • Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.”
(HR. Abu Dawud, no. 2838; At-Tirmidzi, no. 1522 – hasan sahih)

  • Dari Aisyah R.A.:

“Rasulullah ï·º menyuruh kami menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.”
(HR. Tirmidzi, no. 1513 – hasan sahih)

Perbandingan Hukum Aqiqah Menurut Empat Mazhab

  1. Mazhab Syafi’i

Hukum: Sunnah muakkadah (sangat direkomendasikan)
Hewan: 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk perempuan.
Waktu Pelaksanaan: 7 hari setelah kelahiran, atau 14 dan 21 hari setelah kelahiran jika tidak mampu.

Banyak orang Islam di Indonesia menganut mazhab Syafi’i. Bagi orang tua yang mampu, aqiqah dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan.

  1. Mazhab Hanafi

Hukum: Mubah (boleh, tetapi tidak dianjurkan)
Penjelasan: Aqiqah tidak dianggap sebagai sunnah muakkadah dan tidak wajib.
Dalil: Menurut ulama Hanafi, hadis aqiqah tidak cukup kuat untuk menjadikannya sunnah.

Menurut Mazhab Hanafi, aqiqah bukan bagian dari ibadah yang sangat dianjurkan.

  1. Mazhab Maliki

Hukum: Sunnah muakkadah
Catatan: Dianjurkan untuk mereka yang mampu, tetapi tidak memberatkan.
Waktu Pelaksanaan: dapat disesuaikan, tidak harus hari ke-7.

Mazhab Maliki tetap menganjurkan aqiqah, tetapi dengan kelonggaran dalam pelaksanaannya.

  1. Mazhab Hambali

Hukum: Sunnah muakkadah
Jumlah Hewan: 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk perempuan.
Pandangan Khas: Jika belum melakukan aqiqah saat kecil, masih dapat melakukannya saat dewasa.

Aqiqah adalah ibadah yang sangat dianjurkan menurut Mazhab Hambali dan tidak terbatas pada usia anak.

Tabel Perbandingan Hukum Aqiqah sesuai Madzhab

Mazhab Hukum Jumlah Hewan Catatan
Syafi’i Sunnah Muakkadah 2/1 ekor Boleh hari ke-7, 14, atau 21
Hanafi Mubah Tidak ditentukan Tidak sunnah muakkadah
Maliki Sunnah Muakkadah 2/1 ekor Boleh fleksibel, tidak wajib hari ke-7
Hambali Sunnah Muakkadah 2/1 ekor Tetap sah meski dilakukan saat dewasa

 

Meskipun terdapat perbedaan pandangan, keempat mazhab sepakat bahwa aqiqah adalah ibadah yang membawa kebaikan. Terutama bagi mazhab Syafi’i yang dominan di Indonesia, aqiqah adalah cara terbaik untuk menyambut anak dengan keberkahan.

Rekomendasi Aqiqah Sesuai Syariat? Pilih Aqiqah Al Hilal!

Ingin melaksanakan aqiqah dengan cara yang praktis dan sesuai sunnah?
Layanan terpercaya, daging berkualitas tinggi, dan pengolahan profesional tersedia di Aqiqah Al Hilal. Wujudkan rasa syukur Anda atas buah hati Anda dengan aqiqah terbaik dengan menghubungi kami segera!

Penulis: Silmi Fitriani

Website : Aqiqah Cimahi

 

Related Posts

×