Aqiqah Cimahi – Memilih makanan yang tepat untuk sahur sangat penting bagi kesehatan anak selama berpuasa di bulan Ramadhan. Bunda perlu memperhatikan jenis makanan yang disajikan agar Si Kecil dapat menjalankan puasa dengan kondisi tubuh yang sehat dan nyaman.
Beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari agar tidak mengganggu pencernaan dan kesehatan anak selama berpuasa. Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan anak selama bulan Ramadhan.
Manfaat Sahur bagi Anak
Sahur bukan hanya mempersiapkan tubuh untuk berpuasa, tetapi juga merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam yang membawa berkah dan keberkahan. Berikut adalah beberapa manfaat sahur bagi anak:
- Memperoleh keberkahan, Sahur merupakan waktu yang sangat diberkahi dalam agama Islam. Rasulullah SAW menekankan pentingnya sahur dan menyatakan bahwa dalamnya terdapat keberkahan. Dengan melibatkan anak dalam kebiasaan sahur, Bunda tidak hanya mengajarkan mereka nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT.
- Memperoleh bekal energi, Sahur memberikan bekal energi yang mencukupi untuk berpuasa, menjaga perut agar tetap kenyang hingga waktu berbuka, dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.
- Mendapatkan rahmat dari allah dan malaikat-Nya, Sahur merupakan cara untuk mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT serta mendapatkan doa dari para malaikat.
- Sahur merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW, Sahur merupakan Sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai cara untuk membedakan puasa umat Islam dengan puasa umat sebelumnya.
Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sahur, meskipun hanya dengan meneguk segelas air, karena sahur memiliki nilai ibadah dan keutamaan yang besar.
- Pembeda dari umat terdahulu, Rasulullah SAW pernah bersabda yang diriwayatkan dari Amr Bin Al’Ash:
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur.” (HR. Muslim).
Melalui hadis di atas, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk menjalankan sahur sebagai umat yang berbeda dari kebiasaan umat-umat sebelumnya. Dengan menerapkan praktik sahur, umat Islam menunjukkan kepatuhan dan pengabdian mereka kepada ajaran Allah SWT dan Sunah Rasul-Nya.Sahur juga menjadi bentuk penghormatan terhadap anjuran Allah dan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang berperan dalam membentuk identitas spiritual dan budaya umat Islam.
Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur
Terdapat beberapa jenis makanan yang harus dihindari ketika sahur, karena dapat mengganggu pencernaan dan kesehatan anak. Berikut adalah daftar makanan yang perlu dihindari:
- Makanan yang Mengandung Banyak Gas dan Fosfat: Kacang-kacangan dan makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Konsumsi makanan tinggi fosfat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan ginjal.
- Makanan Tinggi Lemak: Makanan tinggi lemak dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
- Makanan Tinggi Gula: Konsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba, meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
- Makanan Pedas: Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi lambung dan gangguan pencernaan.
- Makanan Tinggi Garam: Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan dehidrasi.
- Mie Instan: Mengandung tinggi garam, lemak, dan bahan tambahan yang tidak sehat.
- Makanan dengan Bahan Berbahaya: Makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna dan pengawet sebaiknya dihindari.
- Makanan Tinggi Indeks Glikemik: Makanan dengan GI tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
- Makanan Tinggi Asam: Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah lambung atau gangguan pencernaan.
Bunda, memilih makanan yang tepat saat sahur merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan anak selama bulan Ramadhan. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu dalam menyiapkan sahur yang sehat dan nyaman bagi Si Kecil. Selamat menjalankan ibadah puasa!
Sumber gambar: Google
Penulis: Elis Parwati
