• Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
  • Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
Close

Demam Berdarah, Musim Hujan dan Anak: Kenali Gejala dan Tahapan Penyakit yang Perlu Bunda Ketahui

Aqiqah Cimahi – Musim hujan menjadi waktu dimana nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) berkembang biak dengan cepat dan menularkan virusnya. Bagaimana kita bisa mengenali gejalanya? DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan umumnya menyerang anak-anak.

Anak yang terinfeksi DBD biasanya mengalami demam tinggi dan gejala mirip flu. Namun, pada kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah mendadak (syok), bahkan kematian.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan tahun 2022, kasus DBD tersebar luas di hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia, terutama di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi. Pada akhir tahun 2022, terdapat sekitar 143.000 kasus DBD di Indonesia, dengan jumlah kasus tertinggi tercatat di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Kasus DBD terjadi berimbang pada perempuan (49%) dan laki-laki (51%). Sebagian besar kasus DBD terjadi pada kelompok usia 15-44 tahun (39%). Pola ini berbeda dengan kematian akibat DBD, yang lebih dominan pada perempuan (55%) dan di kelompok usia yang lebih muda, yaitu 5-14 tahun (45%)

Gejala DBD pada anak dapat meliputi:

  • Demam tinggi mendadak selama 2 hingga 7 hari dengan suhu 39 hingga 40 derajat Celsius
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut disertai diare
  • Dehidrasi akibat diare dan muntah berkepanjangan
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan
  • Pusing

Tanda khas DBD adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit yang disebut petekie. Biasanya, petekie pertama kali muncul di kaki dan menyebar ke tangan serta wajah. Ketika kulit ditarik, bintik-bintik merah ini tidak hilang. Meskipun petekie adalah ciri khas DBD, tidak semua anak yang terinfeksi DBD akan mengalaminya. Terkadang, petekie juga dapat muncul pada penyakit lain.

Anak yang mengalami DBD akan melewati beberapa tahap, yakni:

  1. Fase Demam (Febris)

Pada fase ini, anak akan mengalami demam tinggi, sakit kepala, mual, dan muntah.

  1. Fase Kritis

Fase ini ditandai dengan penurunan jumlah trombosit, meningkatnya risiko perdarahan, dan kebocoran plasma. Fase kritis biasanya terjadi ketika suhu tubuh mulai turun, berlangsung selama 24-48 jam, dan menyebabkan kebanyakan pasien mengalami perbaikan klinis.

  1. Fase Penyembuhan

Pada fase ini, gejala mulai membaik, jumlah sel darah putih meningkat, trombosit pulih, dan ruam pada kulit sembuh.

Itulah beberapa informasi mengenai gejala dan tahap DBD pada anak yang perlu Bunda waspadai. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat dan memadai agar dapat meminimalisir misdiagnosis yang kerap terjadi di kalangan masyarakat.

Sumber gambar: klikdokter

Penulis: Elis Parwati

Related Posts