• Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
  • Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
Close

Ini Alasan dan Bahayanya Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang

Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang – Seringkali kematian bayi tidak diketahui penyebabnya. Penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa posisi tidur ibu hamil dalam keadaan terlentang pada kehamilan sangat beresiko dan berpotensi bayi stillbirth (bayi mati).

Peneliti mewawancarai 291 perempuan yang dengan bayi lahir mati dan 733 dengan kelahiran hidup. Hasilnya, setelah kehamilan 28 minggu, ditemukan bahwa ibu hamil yang tidur terlentang dengan bersandar pada punggungnya berpotensi 2,3 kali melahirkan bayi mati dibandingkan ibu hami yang tidur miring.

Masalah ini akan semakin berat dirasakan bagi wanita hamil yang memiliki tekanan darah tinggi, dimana kebutuhan oksigen dan nutrisi sangat diperlukan.

Di samping itu, ada efek jangka panjang dari tidur terlentang saat hamil ini yang sering tak disadari. Yakni pembengkakan pada kaki. Hal ini terjadi akibat terhambatnya aliran darah dari kaki menuju jantung. Penumpukan darah di area kaki akan menyebabkan pembengkakan, terutama saat bangun tidur.

ibu hamil jangan tidur terlentang

Bahaya tidur terlentang bagi ibu hamil

Ketika ibu berbaring telentang, berat rahim akan menekan pembuluh darah vena besar yang berada di sepanjang punggung. Pembuluh balik tersebut mengalirkan darah dari tubuh kembali ke jantung.

Jika ibu tidur terlentang dalam jangka waktu yang panjang, maka efeknya bisa menyebabkan pusing, bahkan pingsan. Tekanan rahim terhadap vena cava tersebut juga bisa mengganggu aliran darah dan nutrisi ke plasenta dan janin yang sedang tumbuh.

Para peneliti tidak dapat memastikan, alasan mengapa tidur telentang saat hamil meningkatkan risiko bayi stillbirth (meniggal).

Namun, beberapa data yang menunjukkan, tidur telentang saat hamil membuat berat bayi dan rahim menekan pembuluh darah. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya pasokan oksigen dan makanan yang mengalir melalui tali pusat bayi.

Edward Morris dari BJOG mengatakan, “Penelitian ini penting, karena menambah bukti bahwa posisi tidur memengaruhi faktor risiko. Dan bila dihindari, bisa mencegah kematian bayi di dalam kandungan.”

Selain itu, menurut seorang bidan staf di Massachusetts General Hospital Boston, Amelia Henning, CNM bahwa saat kehamilan trimester dua, rahim juga sudah cukup besar jadi posisi tidur terlentang bisa menghambat aliran darah ke janin.

Tidur terlentang juga membuat pembuluh darah aorta sempit, sehingga menghalangi pasokan darah utama ke tubuh dan plasenta.

Akibatnya bisa menurunkan kembalinya aliran darah ke jantung, dan menyebabkan sesak nafas.

Posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil

posisi tidur untuk ibu hamil

1. HINDARI POSISI TERLENTANG

Menurut dr. Gde, tidak mengapa tidur terlentang untuk bunda yang sedang dalam usia kehamilan 20 hingga 26 minggu, posisi tidur telentang masih boleh dilakukan.

TETAPI, Saat kandungan kian membesar, posisi tidur telentang sangat tidak disarankan. Pasalnya tekanan pada pembuluh darah besar, yaitu aorta dan vena cava inferior, bisa meningkat bila ibu hamil tidur dalam posisi telentang. Tekanan ini bisa menghambat peredaran darah ke tubuh ibu, termasuk ke janin.

2. MENYAMPING KE KIRI

Banyak para ahli yang menganjurkan ibu hamil untuk tidur dengan posisi menyamping kekiri. Hal ini bertujuan memperlancar sirkulasi darah, baik yang menuju jantung maupun yang menuju ke rahim, janin, dan ginjal. Selain itu, berbaring menyamping ke kiri membuat lambung berada pada posisi yang nyaman dan tidak menekan organ hati yang terletak di sisi kanan.

Jika bunda mempunyai keluhan seperti sesak napas saat hamil muda, dapat memilih tidur dengan posisi miring atau pun tidur dengan punggung disangga bantal.

3. PENEMPATAN BANTAL YANG TEPAT

Bantal dapat membantu menjadikan posisi tidur ibu hamil terasa lebih nyaman. Posisi lain yang dapat membantu ibu hamil lebih nyaman saat tidur adalah dengan posisi kepala dan punggung atas disangga dengan bantal yang nyaman dan empuk. Posisi ini bisa membantu ibu hamil yang mengalami nyeri ulu hati yang mengganggu. Bila ibu hamil merasakan nyeri pada ulu hati, letakkan beberapa bantal untuk mengganjal kepala dan punggung agar posisi badan bagian atas menjadi lebih tinggi.

Aqiqah Artis Tria dan Ben

Baca Juga: Rumah Aqiqah Bandung Terbaik, Berkualitas dan Beresertifikat MUI

LAKUKAN HAL BERIKUT AGAR TIDUR LEBIH NYENYAK

Wajar bila ibu hamil sulit untuk tidur nyenyak meskipun saat liburan, karena dapat mengalami berbagai gangguan, seperti pegal, merasa sesak napas, sakit punggung, kram kaki, nyeri di ulu hati dan berbagai gangguan lainnya. Untuk membantu bunda yang sedang hamil agar dapat tidur dengan nyenyak bisa lakukan hal-hal berikut:

1. TERAPI PIJAT

Pijat ringan membantu bunda lebih rileks dan tidur lebih nyenyak. Hal sederhana seperti pijitan di kaki yang dilakukan oleh ayah pun bisa jadi sangat membantu.

2. MINUM SUSU

Minum susu dicampur madu sebelum tidur dapat merelaksasikan tubuh dan hindari minum teh, kopi, atau minuman bersoda, karena pada umumnya minuman tersebut mengandung kafein yang membuat susah tidur.

3. IKUTI SENAM HAMIL

Yoga, peregangan, dan olahraga ringan membantu bunda tetap bugar dan tidur lebih nyenyak. Selain bisa membuat tubuh lebih bugar, pertemuan dengan sesama ibu hamil dapat menjadi kesempatan berbagi cerita dan mengurangi kecemasan. Dan pastikan bahwa jadwal senam bunda tidak terlalu berdekatan dengan waktu tidur Bunda, ya.

4. MANDI AIR HANGAT

Mandi air hangat sebelum tidur dapat membuat bunda merasa rileks dan nyaman, sehingga bunda akan lebih mudah tertidur dengan nyenyak.

Pada dasarnya, masalah sulit tidur semakin terasa sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan bunda. Jadi posisi tidur yang baik untuk ibu hamil muda tentu masih lebih beragam dibanding para ibu yang sudah berada di usia kehamilan trimester terakhir.

Selain memerhatikan posisi tidur ibu hamil yang nyaman, pastikan juga bunda mendapatkan kalsium yang cukup untuk mengurangi kram pada kaki. Selain itu, berbagai nutrisi penting lain bisa bunda dapatkan dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan susu secara seimbang. Selain itu, rutinlah memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan untuk memantau kondisi kesehatan anda dan janin.

Related Posts