• Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
  • Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
Close

Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Garis Ayah dan Ibu untuk Diceritakan Kepada Si Kecil

Aqiqah Cimahi – Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan bagi seluruh umat Islam. Beliau merupakan contoh hidup yang harus diikuti dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap Rasulullah, Bunda bisa mulai memperkenalkan silsilah keluarga Nabi Muhammad sejak dini pada si kecil. Dengan begitu, anak-anak akan lebih memahami pentingnya menjadikan beliau sebagai panutan dalam menjalani kehidupan.

Lantas, bagaimana silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah dan ibu? Berikut adalah penjelasan yang dapat Bunda sampaikan kepada Si Kecil dengan bahasa yang mudah dipahami.

Silsilah Nabi Muhammad dari Garis Ayah

Nabi Muhammad SAW memiliki garis keturunan yang mulia. Dari pihak ayahnya, Abdullah, beliau adalah keturunan Hasyim, tokoh yang sangat dihormati dan menjadi asal usul Bani Hasyim. Bani Hasyim sendiri bertugas menjaga Ka’bah. Hasyim merupakan ayah dari Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW.

Bani Hasyim merupakan bagian dari Suku Quraisy yang berasal dari keturunan Fihr bin Malik, salah satu cabang dari Bani Kinanah. Kinanah sendiri adalah keturunan dari Adnan, dan berdasarkan sejarah, nasab Adnan sampai kepada Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS. Dengan demikian, garis keturunan Nabi Muhammad dari ayahnya bersambung kepada Nabi Ismail.

Silsilah Nabi Muhammad dari Garis Ibu

Sementara dari pihak ibu, Siti Aminah, Nabi Muhammad juga memiliki nasab yang terhormat di kalangan Quraisy. Aminah adalah putri dari Wahab bin Abdu Manaf, yang juga berasal dari suku Quraisy. Ibunya, Barrah binti Abdul Uzza, juga berasal dari garis keturunan yang mulia. Nasab Nabi Muhammad dari pihak ibu bertemu dengan nasab ayahnya pada sosok Kilab bin Murrah, sehingga kedua garis ini berasal dari keturunan yang sama, yakni Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada 12 Rabiul Awal, yang juga dikenal sebagai Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut pasukan Abrahah berusaha menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya. Namun, Allah melindungi rumah-Nya dari kehancuran.

Orangtua Nabi Muhammad SAW

Ayah Nabi, Abdullah, adalah anak dari Abdul Muthalib, seorang pemimpin yang sangat dihormati di Makkah. Sayangnya, Abdullah meninggal dunia sebelum Nabi Muhammad lahir. Ibunya, Siti Aminah, merupakan wanita terhormat di kalangan Quraisy. Aminah juga wafat ketika Nabi Muhammad masih berusia enam tahun, menjadikannya yatim piatu sejak kecil.

Pengasuhan Nabi Muhammad SAW

Setelah kehilangan kedua orangtuanya, Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang sangat menyayanginya. Namun, dua tahun kemudian, Abdul Muthalib juga wafat, dan Nabi Muhammad pun diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Abu Thalib merawat Nabi Muhammad dengan penuh cinta, memperlakukannya seperti anak kandungnya sendiri. Beliau tumbuh menjadi pribadi yang dikenal dengan julukan “Al-Amin” karena kejujurannya.

Masa Kecil dan Dewasa Nabi Muhammad SAW

Selama masa kecilnya, Nabi Muhammad membantu pamannya menggembala domba. Abu Thalib terus mendukung Rasulullah hingga dewasa, bahkan ketika beliau diangkat menjadi Nabi. Ketika dewasa, Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah, seorang wanita kaya dan terhormat di Makkah. Bersama Khadijah, Nabi Muhammad menjalani kehidupan yang penuh keberkahan.

Itulah kisah dan silsilah Nabi Muhammad SAW yang dapat Bunda ceritakan kepada Si Kecil. Dengan memperkenalkan beberapa sejarah kehidupan Rasulullah SAW, semoga dengan ini anak akan lebih mencintai dan meneladani kehidupan beliau. Selamat bercerita, Bunda!

Sumber gamber: Khamenei.IR

Penulis: Elis Parwati

Related Posts