• Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
  • Jl. Gegerkalong Hilir No.155 A, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung
  • 0812 2242 9223
Close

5 Tips Mengajarkan Disiplin pada Anak Tanpa Kekerasan

Aqiqah Cimahi – Melatih kedisiplinan pada anak merupakan bagian penting dalam pengasuhan orangtua pada anak. Disiplin bisa membantu anak untuk memahami batasan, mengembangkan tanggung jawab, serta membentuk perilaku positif.

Namun, di samping hal itu tentunya mengajarkan kedisiplinan pada anak tidak semudah yang kita bayangkan. Banyak sekali orangtua yang beranggapan bahwa agar anak bisa disiplin maka ia harus diajarkan dengan keras. Dan hal tersebut adalah pola asuh yang salah, karena kekerasan tidak akan memberikan hasil yang baik.

Akan tetapi, Ayah dan Bunda jangan khawatir! Berikut adalah lima tips untuk mengajarkan disiplin pada anak tanpa kekerasan.

  1. Terapkan aturan yang jelas dan mudah dimengerti

Jangan sekali-sekali mengajarkan kedisiplinan tanpa peraturan yang jelas kepada anak. Mereka perlu memahami aturan dan ekspektasi sejak ia masih kecil. Menetapkan aturan yang jelas dan konsisten dapat membantu anak mengetahui batasan yang harus mereka patuhi.

Pastikan aturan tersebut dibuat dengan spesifik, mudah dipahami oleh anak dan dengan instruksi yang jelas. Tak hanya itu saja, Ayah dan Bunda juga harus menerapkan konsistensi, sebab anak akan merasa bingung jika aturan berubah-ubah.

Konsistensi dapat membantu anak mudah paham bahwa aturan adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa juga untuk menjelaskan alasan di balik setiap aturan tersebut.

  1. Disiplin juga memerlukan reward (hadiah)

Berperilaku disiplin tidaklah mudah, apalagi bagi anak-anak. Oleh sebab itu, memberikan reward atau hadiah juga diperlukan sebagai bentuk salah satu bentuk apresiasi dan motivasi.

Penghargaan dan konsekuensi positif merupakan salah satu cara efektif untuk mengajarkan disiplin tanpa menggunakan kekerasan. Penghargaan tidak selalu harus berupa benda fisik, tapi bisa juga bisa berupa pujian, pelukan, atau waktu bermain tambahan.

Contohnya, apabila anak tidak menyelesaikan tugas rumah, konsekuensinya adalah ia tidak bisa bermain video game hingga tugas selesai. Ini dapat membantu anak memahami hubungan antara tindakan mereka dan hasil yang mereka terima.

  1. Selalu berikan contoh perilaku dari orangtua yang baik

Anak-anak selalu belajar dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Mereka biasanya kerap meniru perilaku orangtua dan orang di sekitarnya. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi contoh perilaku yang baik.

Apabila menginginkan anak untuk berbicara dengan sopan, pastikan orangtua juga berbicara dengan sopan. Orangtua juga dapat membuat kesalahan, dan saat membuat kesalahan, akui dan tunjukkan cara memperbaikinya.

Ini mengajarkan anak bahwa setiap orang bisa belajar dari kesalahan. Dengan menjadi contoh yang baik, semoga bisa membantu anak meniru perilaku yang positif dari orangtuanya.

  1. Sisihkan waktu untuk dekat dengan anak

Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak juga merupakan cara efektif untuk mengajarkan kedisiplinan. Hal ini terbukti dapat membantu memperkuat ikatan antara orangtua dan anak serta memberikan kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai penting.

Caranya bisa dengan melakukan aktivitas menyenangkan bersama-sama. Misalnya bisa dengan membaca buku, bermain permainan, atau melakukan eksperimen kecil bersama. Manfaatkan waktu tersebut untuk menanamkan nilai, aturan, dan harapan orangtua. Berikan kesempatan bagi anak untuk bertanya dan mengungkapkan perasaan mereka juga.

  1. Ajari anak cara memecahkan masalah dan mengambil keputusan

Terkahir, jangan lupa untuk mengajarkan anak cara memecahkan masalah, serta mengambil keputusan. Karena ini juga merupakan bagian penting dari disiplin. Ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan tanggung jawab.

Selalu ajarkan anak cara mengidentifikasi masalah, memikirkan solusi, dan libatkan mereka dalam setiap prosesnya. Biarkan anak membuat keputusan sendiri dalam situasi yang aman dan terkendali. Hal ini dapat membantu mereka belajar tentang konsekuensi dari keputusan mereka.

Mengajarkan disiplin pada anak tanpa kekerasan merupakan hal yang pasti bisa dilakukan oleh setiap orangtua. Pendekatan ini tidak cuma mendukung perkembangan anak, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.

Jadi, pastikan Ayah dan Bunda tidak menggunakan kekerasan untuk mendisiplinkan mereka, ya!

Ilustrasi menegur anak (pexels/Monstera Production)

Penulis: Elis Parwati

Related Posts

×